Majas atau gaya bahasa biasa digunakan dalam sebuah puisi atau karya tulis lainnya, berikut ini adalah beberapa jenis majas penegasan :
1. Pleonase, yaitu menambahkan kata sebagai penegas yang sebenarnya tidak perlu atau rancu. Contohnya : Ia naik ke atas pohon, Karena jatuh mengucurlah darah merah , jadi ada penambahan kata yang memang tidak perlu penggunaannya. Seperti darah merah, semua juga tau darah itu merah warnanya ...yang bilang ijo siapa?
2. Repetisi, yaitu pengulangan untuk menegaskan maksud dari pembicaraan untuk mengulang kata tertentu. Contohnya : Disana Ia dilahirkan, disana Ia dibesarkan, dan disana pula lah Ia akan dikuburkan. Jadi ada pengulangan kata yang ingin ditegaskan agar lebih jelas.
3. Pararel, yaitu majas yang menggunakan beberapa kalimat atau kata yang penulisannya seperti puisi sebagai penegasan. Bila terdapat pada awal pengulangannya disebut anafora, apabila berada di akhir pengulangannya maka disebut epifora. Contoh : KepadaMu aku memohon, kepadaMu aku meminta, dan kepadaMu pula ku serahkan hidup dan matiku
4. Tautologi, yaitu mengulang sepatah kata yang sama atau hampir sama pengertiannya dalam sebuah kalimat. Contoh : Siapa, siapa yang akan percaya akan bualanmu itu. Ada pula contoh tautologi sinonim : Mereka girang gembira mendengar pengumuman itu.
5. Klimaks, yaitu menyebutkan kata-kata/sifat berturut-turut dimulai dari yang terendah sampai yang tertinggi. Contoh : Jangankan semenit, sejam, sehari, seminggu pun aku malas menantinya.
6. Antiklimaks, yaitu kata-kata yang digunakan semaki lama semakin menurun. Contoh : Mulai dari Tiger, Pulsar, Satria, bahkan Karisma pun tak apa asal aku bisa pulang cepat tanpa emosi.
7. Preterito, yaitu pembicaraan yang tidak memberi keterangan secara jelas, tetapi bisa dimengerti maksud pembicaraannya. Contoh : Bagaimana cantiknya dia, lihat saja nanti.
Itulah jenis-jenis dari Majas penegasan, sekian dulu
Terima kasih atas kunjungannya, Semoga bermanfaat
2011
Read more.....